Google Bukan Satu-satunya Raja Internet: Bongkar Mitos Domain .my.id Lewat Perjalanan Azmus.my.id

domain my.id sukses bukan spam

Kita hidup di zaman ketika nyaris semua orang beranggapan: “kalau gak tampil di Google, lo gak eksis.” Tapi gue punya cara pandang berbeda. Mesin pencari bukan satu-satunya raja. Dan domain .my.id bukan anak tiri di dunia SEO.

Waktu gue mulai bangun Azmus.my.id, omongan sinis udah datang duluan: “wah pake my.id? spam tuh bro,” atau “susah tuh keindeks.” Tapi sebagai web dev dan praktisi SEO, gue percaya data dan kerja nyata lebih penting daripada mitos warisan komunitas lama.

Website ini gue bangun dari bawah. Gue custom sendiri layout-nya, koneksi data pakai Google Spreadsheet, deploy via GitHub dan Netlify. SEO-nya gak main-main: lazyload image, JSON-LD struktur, dan semua konten ditulis manual — bukan hasil scraping.

Dan hasilnya? Azmus.my.id tampil di Google, Bing, DuckDuckGo, bahkan muncul di Yandex dan Brave Search. Jadi, siapa bilang Google satu-satunya pintu gerbang eksistensi?

Sudut Pandang Developer: Domain Itu Kendaraan

Lo bisa pakai Ferrari atau motor bebek, yang penting bisa lo kendarai dan arah jalannya jelas. Sama kayak domain. Mau .com, .xyz, atau .my.id, kalau SEO-nya rapi dan kontennya berkualitas, hasilnya tetep bisa top rank.

Gue riset dulu sebelum pakai my.id. Ekstensi ini dikelola resmi oleh PANDI, punya status ccTLD yang sah, dan bisa dihubungkan ke berbagai platform dengan DNS modern seperti Cloudflare.

Indeks? Full dalam 48 jam. Googlebot nge-crawl semua halaman tanpa error karena robots.txt-nya udah gue optimalkan. Sitemap gue generate otomatis, dan gue pastiin semua halaman punya title + meta deskripsi unik.

Mengapa Mitos Spam Itu Tumbuh?

Karena banyak orang abuse domain ini buat autoblog, shortlink redirect, dan backlink farm. Tapi bukan berarti semua pemilik my.id begitu. Gue malah bangun site edukasi dan tutorial yang fokus ke value — bukan iklan dan spam.

Spam itu mindset, bukan ekstensi. Lo bisa pakai .com sekalipun, tapi kalau isinya spin konten dan iklan pop-up gak jelas, ya tetap masuk blacklist Google juga.

Azmus.my.id: Proyek Passion yang Jadi Portofolio

Blog ini lahir dari keinginan bikin platform edukatif yang gak cuma bisa diakses lewat Google. Gue optimasi buat mesin pencari lain juga. Bahkan source-nya gue buat open-source biar bisa direplikasi pemula lain yang pengen bikin blog cepat tanpa hosting mahal.

blogger sukses dengan domain my.id

Gue pake tools seperti:

  • Google Search Console & Bing Webmaster Tools
  • PageSpeed Insight & GTMetrix
  • Structured Data Testing Tool & Schema Markup Validator
  • Custom crawler test script buat memastikan kecepatan index

Hasilnya? Lo bisa cek sendiri. PageView naik stabil, bounce rate di bawah 40%, dan semua konten terindeks tanpa hambatan. Bahkan gue pantau juga lewat Ahrefs — beberapa halaman udah dapet organic backlink dari forum luar negeri.

SEO Bukan Cuma Google

Banyak blogger terlalu Google-centric. Padahal ada DuckDuckGo yang makin banyak dipakai karena concern privasi, ada Bing yang sekarang makin akurat, bahkan ada Brave Search yang open source dan cepat.

Lo gak perlu satu pintu buat sukses. Azmus.my.id tampil di banyak search engine karena struktur situsnya memang dirancang terbuka dan crawler-friendly, bukan eksklusif buat Googlebot doang.

Kalau lo developer atau blogger yang ngerti teknikal, lo bisa buat blog apapun pakai domain apapun dan tetap eksis — asal lo ngerti mainnya. SEO itu soal kualitas, bukan kuantitas backlink atau harga domain.

Mindset Baru untuk Blogger Muda

Gue harap tulisan ini jadi refleksi buat generasi blogger baru: Jangan terlalu percaya mitos. Uji, riset, dan bangun sendiri situs lo dari bawah. Belajar dari komunitas boleh, tapi validasi pake tools, bukan asumsi.

Domain .my.id bukan penghalang, tapi pembuka jalan buat pemula yang pengen serius. Dengan harga murah, lo bisa langsung belajar praktek SEO real, bukan teori doang.

Gue bikin Azmus.my.id bukan buat gaya-gayaan, tapi sebagai bukti bahwa kalau teknikal lo kuat, dan niat lo jelas, semua stigma bisa lo balikkan jadi prestasi.

"Di internet, yang menang bukan yang paling mahal, tapi yang paling relevan dan konsisten."

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url